NyubicrewLifestyle – Memiliki anak, khususnya remaja laki-laki, tentu memiliki tantangan tersendiri bagi para ibu. Tak sedikit dari mereka yang melakukan kesalahan saat remaja karena rasa penasarannya yang besar.
Akibatnya, guru siswanya sering menghubungi orang tua mengenai kelakuan buruk putranya. Ketika mendengar kabar anaknya nakal di sekolah, banyak orang tua yang langsung memberikan nasihat kepada anaknya.
Namun pernahkah Anda merasa anak Anda tidak mendengarkan saat Anda dinasihati? Atau Anda terkadang merasa anak Anda menentang gayanya yang jarang menatap ibunya saat dikonseling?
Terkait hal ini, dokter sekaligus neuroparenting, dr Aisa Dalan, angkat bicara. Ia menjelaskan, naluri pria adalah tidak menginginkan kontak mata dengan wanita. Oleh karena itu, lebih baik tidak menasihati anak laki-laki dengan saling memandang.
“Ibu-ibu, kalau punya anak laki-laki, karena laki-laki tidak suka kontak mata, jangan anjurkan anak laki-laki untuk saling berpandangan,” ujarnya, dikutip dalam potongan video yang diunggah akun @UNGKAPIN TikTok.
Dr Aisa Dalan mengungkapkan, di masa lalu ia pernah merasakan apa yang umumnya dirasakan ibu-ibu lain saat memberikan konseling kepada putranya. Saat menasihati putranya, dr. Aisa Dalan melihat putranya tampak cuek.
“Saya sering melihat ibu-ibu (seperti itu), termasuk saya sendiri. Anda ingin menasihati Lanang (putra Dr. Aisha). “Ibu Lanang mau bicara” saat melihatku, matanya seperti wanita ini (menggelengkan kepala sambil memutar badan seolah cuek). Ibunya gila, bukan? “Hal sopan yang harus dilakukan saat berbicara dengan ibu adalah dengan menatap wajah ibu, Nak.” Saat dia lihat, saya lihat lagi (anaknya masih bertingkah seperti itu),” jelasnya.
Setelah memahami ilmu parenting, Dr. Aisa Dalan menjelaskan, sikap atau perilaku anak laki-laki seperti itu bukan berarti tidak patuh. Tapi dia bilang itu karena anak laki-laki itu tidak bisa menatap mata ibunya.
“Bukannya dia mau menuruti kita, dia tidak bisa melakukan kontak mata. Jadi jika kita ingin berbicara dengan laki-laki dan berharap laki-laki itu melihat kita. Kami membungkuk, mengambil kertas untuk menulis. “Dia pasti tidak melihat kita menulis,” katanya.
Selanjutnya, saat menasihati anak laki-laki, katanya, harus terus terang. Namun hati-hati saat memberikan konseling pada anak laki-laki, ibu harus membicarakan topik yang ingin dibicarakan, jangan berpindah topik.
“Jika kami melihat anak-anak dan anak-anak melihat kami, kami tidak boleh marah. Bicaralah saja, tetapi ketika Anda sedang berbicara dengan putra Anda, Anda tidak boleh mengubah topik pembicaraan. Satu (topik) berhenti, laki-laki sangat keras. “Laki-laki tidak bisa melakukan itu, perempuan bisa,” katanya.
Dokter Aisa juga menjelaskan, konseling terhadap bocah tersebut dilakukan selama 10 menit kemudian istirahat. Ia pun meminta sang ibu mengulangi apa yang diucapkan sang anak.
“Jika kamu memberi nasehat kepada seorang laki-laki, bicaralah saja jika dia tidak dapat melihat kita, maka dia pasti akan mendengar. Penting agar setelah 10 menit ibu berhenti. Sang ibu bertanya kepadanya: “Apakah kamu mengerti, Nak?” Apakah kamu mengerti nak? “Iya nak) itu sudah cukup,” ujarnya.
Dia menambahkan: “Para ibu sering berkata: ‘Apakah kamu mengerti nak?’ “Itulah yang membuat ibu-ibu marah pada anak laki-lakinya. Laki-laki pun begitu,” ujarnya. Pelajari tentang manfaat dan pentingnya imunisasi lengkap bagi anak. Imunisasi merupakan cara yang sangat penting dan efektif untuk melindungi dan mencegah dari berbagai penyakit berbahaya atau untuk memiliki sistem kekebalan tubuh. Inilah manfaatnya. Nyubicrew 19 Maret 2024